Wednesday, July 26, 2006

Banjir Sinjai (Preambule)

Bis Mamuju-Makassar masih melaju tenang, memasuki perbatasan parepare...
Saya masih menyandarkan kepala ke jendela, mencoba untuk melanjutkan tidur yang sempat terjaga.
-------------------------------------------------------------
Dini hari, 03.00 lewat beberapa menit.
HPku berdering!
---> SMS from my sister
"Sinjai Banjir! Air masuk sampai pertengahan rumah!
Listrik padam, jaringan telepon rusak!

DEG! Jantungku lansung berpacu lebih cepat dari biasanya.
Resah, ga bisa tidur lagi bro!
...........................................................
Dalam kekalutan, teringat kembali sabda sang junjungan. "BERDOA". Bukankah Rasul kita SAW mengingatkan bahwa ada di beberapa tempat doa langsung dikabulkan. Salah satunya ketika dalam keadaan safar dan ketika hujan turun.
AlhamduliLlah, dengan azzam dan kepercayaan penuh akan kebenaran Sunnah Kenabian, bait-bait do'a mulai meluncur dari bibir.
..........
Detik berikutnya, meski masih tersisa sedikit kecemasan, perasaan tenang mulai mengalir di rongga dadaku. BismiLlah, segera kuambil tayammum, sholat, menyerahkan diri sepenuh-Nya pada kuasa dan iradah Ilahi.

Pagi, sekitar setengah enam. Bis sudah sampai di tamalanrea. Bergegas saya turun dan bersicepat kembali ke MADZCOM, tempat ngumpul teman-teman di Bumi Bung Permai, A! No.6. Cuma sempat bilang Assalamu'alaikum, saya langsung memacu motor menuju Kompleks Anggrek TM II/3.

Basah, coz hujan juga sudah turun sejak subuh. Dingin, namun tetap kularikan motor secepatnya ke sana untuk mencari info baru masalah banjir di Sinjai. Coz, my sister masih intens berhubungan lewat SMS dgn temannya yg di Sinjai.

Sesampainya di sana, AlhamduliLlah, berita baik yang menyambut. My family in a good condition. thanks ya Robb!!!

Berikutnya, segera saja benakku dipenuhi dengan pertanyaan 'Bagaimana saya dan teman-teman bisa ke sana dan terjun langsung untuk membantu para korban'

cathar; selasa 20 juni 2006

Muhammad Ilham