Monday, January 16, 2006

Negeri Para Mujahid

Hentakan mortir menjadi rutinitas...
Jerit tangis muslimah yang diperkosa menjadi nyanyian hari...
Getaran tanah terlindas tank berat menjadi teman tidur...
Bau mesiu akrab menyapa indera penciuman...
Cabikan mayat menjadi pemandangan biasa...
Penyiksaan menjadi tradisi...
Holocaust menjadi alasan...
Penjara dan timah panas menjadi santapan...
Penghancuran identitas dan akidah sedang berlangsung...

BUT WHO CARE?!!! !!! !!!

Seluruh barisan pemuda HAMAS yang tetap bangga dengan izzah sebagai muslim...
Sedikit kaum muslimin yang sadar akan eksistensi keberadaan agama ini...
Secuil pemuda yang menyempatkan diri ber-doa Rabithoh di penghujung subuh di awal magrib...

Je Ne Te Quite Jamais,Palestine...!!!

Pengakuan Diri 1

Man ana?
Min aina ana?
Ila aina ana?

Bertanyalah pada kehidupan! Sebab,ciri manusia cerdas adalah yang selalu gelisah akan eksistensi dirinya.Siapa saya...dari mana saya berasal...akan kemana saya nantinya...? Sedikit diantara banyak pertanyaan hidup yang harus menyertai perjalanan langkah menulis di tapak sejarah.

Sebab,bukti ke-berada-an kita di dunia saat ini bukanlah dalam visualisasi jasad kasar yang terindera. Ada eksistensi lain yang menyertainya. Tugas...tanggung jawab...pilihan hidup...beban kehidupan...dan kesadaran diri secara utuh untuk memikul risalah langit agar tegak di bumi fana,itulah yang membuat jasad kasar ini berarti. Di hadapan alam,di hadapan manusia, terlebih agar eksis di hadapan Sang khaliq! ALlah Rabbul 'Izzati
Muhammad Ilham