Monday, August 07, 2006

Unique Angel




Narasi Ulang tahun untuk “NK’
Tetaplah bergerak, wujudkan mimpi-mimpimu
aku tetap berdoa untuk kesuksesanmu

—————————————————–

nice-angel.gif
Bulan menggantung rendah di langit gelap. Manusia biasa itu masih larut dalam kesendiriannya, ditemani deru putaran fan server komputer di Justice Net. Merenung, untuk mengevaluasi kembali apa yang telah dilaluinya selama ini. Sepertinya, sudah banyak waktu yang digunakan untuk berteka-teki dengan makna kehidupan yang masih saja sulit diurai. Sementara, bening air dari sudut matanya mulai mengalir. “Pfiuhh… biarlah kenangan itu tetap terpatri di salah satu sudut hati”


Sosoknya unik, setidaknya menurut penilaian sang manusia biasa.Pertemuan dengannya sekitar 5 tahun silam, saat salah satu kegiatan Basic Training of leader. Setelahnya, barulah manusia biasa mengetahui sedikit tentangnya. Aktivitasnya, lingkungan pergaulannya, hobby dan kesenangannya sampai bacaan favorit yang senantiasa menemaninya menjalani hari.

Masih dalam kesendirian me-rewind masa lalu. Manusia biasa itu mengingat kembali lembaran sejarah yang telah ditorehkannya. Ternyata rangkaian kata menjadi kalimat telah menghiasi lembaran file dan diarynya. Tersusun menjadi fragmen kehidupan yang tetap akan menjadi kenangan. Bagaimanapun, kehidupan telah menjadi saksi bahwa manusia biasa itu pernah merasakan sesuatu yang ‘tidak biasa’ terhadapnya. Yang membuatnya terus berdialektika dengan jiwa dan perasaan tentang 2 pilihan. Antara cinta kasih dan belas kasihan. Antara Rahmat Tuhan dan tarikan bejat nafsu setan.

Renungan tafakkur masih menundukkan hati dan kepalanya. Masih tetap berusaha memahami pilihan dari kehendak Ilahi. Sekian waktu telah dilaluinya dengan merendahkan cinta-Nya. Manusia biasa itu mulai larut dalam sujud panjangnya, menangis, berdoa di sepertiga malam akhir. Memohon ke hadiratNya agar dimudahkan melalui jalan suci untuk menggapai cintaNya.
Tidak…tidak…manusia biasa itu berusaha tidak lagi hanyut dengan perasaannya. Kekosongan azzam yang membuatnya beberapa bulan ‘terlempar’ jauh dari barisan mereka yang terus bergerak menegakkan izzah pilihanNya, bahkan bercengkrama denganNya pernah sempat tertinggal dengan kesengajaan. namun cukup sampai di sini, semuanya harus dimulai kembali.

One way, ‘melupakan unique angel’ yang pernah mengisi kesehariannya.
‘The other side, dia pernah menulis makna di pelataran hari, tersenyum bersama dan menjadi the best in my heart’, begitu kata manusia biasa itu. Namun, dalam renungan malam ini, semua harus segera diakhiri. Agar fitnah tak lagi berhembus, nafsu kembali dalam kendali akal agar fatamorgana semu tak lagi menipu kesucian diri dalam perjalanan meraih cinta hakiki.

Yah…perasaan marah, sedih, benci dan kecewa pastilah hadir. Namun kesemuanya harus dihadapi dengan kepala tegak, keyakinan mendalam akan keadilan Tuhan. Manusia biasa itu melepasnya pergi, mengejar semua mimpi dan cita-citanya. Biarlah jika harus ada air mata yang mengalir, atau sepenggal perasaan kosong dan kehilangan di satu sudut hati. Manusia biasa itu harus kembali yakin, jika kecintaan didasarkan pada ketetapanNya, akan indah di penghujungnya, dengan wangi syurgawi yang dihiasi dengan pijatan lembut tangan bidadari. Selamat tinggal angel, selamat tinggal teman. We are still bro and sister in islam.

–Muhammad Ilham (lonely_samurai)–

11:51 AM 8/6/2006