Monday, March 02, 2009

tentang "bidadari" [part 1]


Seperti malam itu, waktu adzan isya mulai berkumandang dari menara masjid. Ketika kesal masih menggumpal di satu sisi hati, penat setelah beraktivitas seharian. Dia duduk di sebelah kiriku. Menyandarkan kepalanya di bahuku. Berkata setengah terisak, “bantu saya masuk surga ya...”. Dan segalanya menjadi semakin jelas. Aku memang mencintainya! Cukuplah ia menjadi bidadariku di sini dan di surga kelak. Kabulkan ya Rabb...

Labels: