Monday, October 02, 2006

Celoteh ringan buat sahabatku (edisi resah)

Sahabat...
Tetaplah berceloteh
Rangkai gumam menjadi kata, bariskan ke dalam kalimat, lalu ungkapkan! Biarkan samudra menggaungkan gemanya. Hingga ia akan menyeruak, menistakan tirani di singgasana kecongkakannya. Jangan kau biarkan ia menikmati tidur pulasnya di ranjang sutra berlapis beludru halus. jadilah mimpi buruk bagi cita-cita keserakahannya.

Tetap acungkan kepalmu ke langit. Tunjuk, dan serukan kata kebenaran! Kumandang itu harus tetap membahana!
Karena KAULAH SANG PENAKLUK!

Jangan kau sarungkan pedang keadilanmu. Karena kedzoliman dan penindasan masih menari di bumimu. Tiupkan nafas perlawanan bagi generasi setelahmu,
Karena KAULAH PAHLAWAN itu!

Tapi sahabat...
jangan pula kau lupakan. Tetap dengarkan bisikan lirih dari jalanan dan gubuk reyot yang hampir rubuh di pinggiran gunungan sampah. Tetap rentangkan tanganmu untuk memeluk tubuh-tubuh kecil dan ringkih, karena mereka adalah bagian dari penerus ide perjuanganmu.
Karena PELIPUR itu JUGA ADALAH DIRIMU!

jangan biarkan kelemahan menggerogoti usia idealismemu
kobarkan...api perlawanan itu harus tetap bercahaya
terangi kegelapan angkara
sampai kemenangan memuliakanmu
atau syahid menjemput ragamu