Wednesday, September 27, 2006

Road to Enrekang (jaga hati, ehm...)

Sanlat di SMU 1 Anggeraja lebih heboh lagi. Peserta yang hadir hampir 2 kali lipatnya dibanding waktu di SMKN 1 Enrekang sebelumnya. Yup, jumlah yang ikut mencapai 270-an orang. Format kegiatan yang kami terapkan juga tidak jauh dari yang di SMKN kemarin. Hanya saja, peserta kali ini lebih heboh. bahkan beberapa trainer ’sempat’ nyerah ga mau ngisi materi lagi. hehehe, mereka ‘drop’ duluan. Dikerjai sama anak-anak SMU. Ada yang nitip salam, digodai tiap kali ngisi materi, sampai pake acara manggil-manggil tiap kali lewat di dekat mereka. “yah…namanya juga remaja, masih dalam tahap pencarian, dinikmati sajalah”. Aku hanya bisa bilang seperti itu. ‘Kalo diambil hati, atau diladeni, jadinya malah makin menjadi-jadi, so, just SMILE tiap kali mendapat perlakuan ‘aneh’ kayak yang di atas”. “insya Allah nyerah sendiri akhirnya”. Saya kembali melanjutkan.

Pas acara penutupan, saat panitia memanggil trainer dan SC untuk ta’aruf lebih dekat dgn peserta, sempat ada peserta yang narik jaket sama celana saya pas lewat di dekatnya. Cuma sempat berkomentar ‘Nih ade’ nakal banget ya’ merekanya cuma senyum-senyum doang.

Selesai penutupan, sempat diajak sama teman-teman ke Resting, nikmati pemandangan dan taman bunga yang ada di sana. Bangunannya unik. Perpaduan gaya modern dengan arsitektur Bali. Saat teman-teman yang lain keliling menikmati pemandangan, eh ga sadar saya tertidur di salah satu bangku panjang di bawah pohon. Kecapean, ditambah udaranya sejuk sih :P makanya sempat telat balik. Coz teman-teman dah pada nunggu di mobil untuk cari makan, saya masih pulas di bawah pohon, hehehe. AlhamduliLlah, ada yang samperin untuk membangunkan.

Setelah makan soto banjar di salah satu warung makan di pinggir jalan (tempatnya asyik bro, sejuk, menghadap ke arah gunung. So bisa makan sambil menikmati pemandangan lagi) kami pulang masih naik mobil yang tadi kami pake ke Resting. Sampai di depan SMU 1 Anggeraja, tiba-tiba saja dari pinggir jalan, adik-adik peserta pada banyak yang teriak manggil-manggil nama. Waduh, sempat kaget juga, coz jilbabnya pada dibuka sih :( Padahal, waktu saya ngisi materi dan nanya apakah di luar sekolah jilbabnya dibuka ato tidak, merekanya jawab tidak. Pfiuhh… ‘Gangguannya’ ga sampe situ saja. naik motor bertiga, mereka nyusul mobil yang kami pake. Sambil negur-negur panggil2 nama atau sekedar ‘Halo kaka’. Yah…keep smile doang deh. Masa mo marah. KAn lebih ga logis lagi. Sambil dalam hati banyak-banyak istighfar. Hehehe, PJ acara sampai minta-maaf ke saya melihat tingkah peserta yang sulit dikontrol. “Nikmati saja, jangan diambil pusing” kataku. “Ntar malah tambah stress”.

Akhirnya, sampai juga di rumah teman kembali. Duduk-duduk di balai bambu, nonton anak-anak bermain bola. Wah… jadi iri melihat mereka. Bisa tertawa lepas, bermain bebas tanpa ada masalah yang memberatkan bahu mereka. Jadi rindu pengen jadi anak kecil lagi ~_~ lagi asyik-asyiknya nonton, ada telfon dari panitia akhwat. Nasehatin saya biar banyak-banyak muhasabah. JazakiLlah ukhti, insya Allah. Memang sih, waktu pertama ‘ngambil’ amanah ngurus Dakwah Sekolah, sempat mau mundur coz tantangan-tantangan yang kaya’ tadi, tapi MR saya cuma bilang “Akhee…dimanapun antum diberi amanah, laksanakan saja dengan penuh tanggung jawab, kalo di Dakwah Sekolah antum dapat tantangan seperti itu, apakah antum menjamin di tempat lain tidak akan ada?”.”Di manapun antum, tantangan itu pasti akan datang, itu sudah tabiat kehidupan. Kalo di sini antum dapat tantangan seperti itu, maka di tempat lain pun tantangan akan tetap ada, meskipun dengan bentuk yang berbeda”

So…the dakwah must go on!! Tinggal kita para duat pandai-pandai menata hati, dengan memperbanyak kedekatan dengan RAbbul ‘Izzati

syahid_lover (Muhammad Ilham)