Wednesday, October 11, 2006

Mengapa Harus Peduli 2 (edisi rindu palestina)

"Masjid Al-Aqsho tidak akan bebas sebelum Gedung Putih DITAKLUKKAN!!"
Pernyataan seorang syaikh dari palestina di masjid Baitul Rahman kemarin sore itu sangat susah terhapus dari ingatanku. Rekaman peristiwa di palestina kembali terputar di benak, seperti slide sebuah film.

Tanah yang menggambarkan tentang penindasan, penjajahan, pembantaian, sekaligus PERLAWANAN. Tapi siapa yang peduli? Semuanya menutup mata. Seolah yang terjadi di sana bukanlah suatu hal yang layak masuk dalam perbincangan keseharian kita. Sementara kita semua sudah mengikrarkan satu kalimat yang tidak ada perbedaan di dalamnya ;Kalimat Syahadat, yang dengan kalimat itu kita semua otomatis diikat oleh satu ikatan yang paling kuat, simpul aqidah yang sama! Maka tidak ada lagi batas geografis yang memisahkan kita. Semua tanah yang di atasnya ada dikumandangkan adzan, maka dia adalah tanah air Islam. Demikian juga Palestina.

Mengapa, para ustadz dan muballigh tidak menyisihkan waktu mereka sebulan dalam setahun, atau sepekan dalam sebulan, atau sehari dalam sepekan, atau sejam dalam sehari, atau semenit dalam sejam, atau sedetik saja dalam semenit...untuk membicarakan tentang JIHAD dan PALESTINA?
Ini pertanyaan yang menohok hati dan nalar berpikirku.
Mengapa para ibu tidak pernah menceritakan kepada anak-anaknya tentang Palestina, Al-Aqsho, dan saudara-saudaranya yang tengah dirampas tanahnya oleh yahudi di sana? Tentang para gadis muslimahnya yang harus menanggung beban perkosaan dan melahirkan anak yang tidak mereka kehendaki?

Ya Robbi...kenyataan ini sudah kembali menguras air mataku. Namun saya masih tetap di sini, di tengah lingkungan yang penuh dengan canda dan tawa.
Sementara, kebanyakan kita mengaku pemuda. Bukankah dengan titel yang kita sandang itu menunjukkan bahwa kita memiliki kekuatan? Kekuatan Iman, Ilmu, dan kekuatan semangat! lalu menguap ke mana semua itu?

Gambaran tentang sosok tua yang lumpuh dan hanya bisa duduk di kursi roda menguat di memoriku, Syaikh Ahmad Yasin. Yang dengan keterbatasan kekuatan fisik dan pernah mengalami beragam penyiksaan di penjara-penjara Israel, ternyata sanggup menjadi bara semangat perlawanan rakyat Palestina. Dari balik terali besi atau di atas kursi rodanya ia berhasil mengguncang dunia. Namun, saat fajar belum menampakkan berkas cahaya paginya, sebuah pesawat tempur Israel mengoyak-ngoyak tubuh tuanya tanpa belas kasihan sedikitpun. Padahal apa yang beliau dan rakyat Palestina tuntut? Mereka hanya meminta hak-hak mereka dikembalikan dan dihargai. Mengapa untuk membangun pemukiman yahudi harus dengan menggusur rumah-rumah rakyat Palestina yang sudah duluan ada? Mengapa untuk meng-eksis-kan diri di hadapan bangsa di dunia bahwa negara Israel itu ada, harus dibayar dengan memborbardir anak kecil, melarang mereka menuntut ilmu,bahkan memperkosa wanita muslimahnya? Maka mereka bangkit melawan. namun apa kata dunia?!! Rakyat yang menuntut kemerdekaan negerinya itu (Palestina) malah menganggap mereka sebagai teroris! bahkan mungkin termasuk sebagian kita. Padahal mereka adalah saudara seaqidah kita. Di mana kemuliaan itu disembunyikan?

Ya Robbi...aku juga tak pernah mau tahu, Ramadhan seperti apa yang mereka lalui di sana. Sementara kami di sini bisa berbuka dan sahur bersama teman dan keluarga, mereka hanya berbekal sepotong roti keras dan berjamur. Puasa yang telah dilalui entah untuk yang keberapa kalinya, masih saja gagal menempa pribadi menjadi insan yang peduli terhadap penderitaan saudara kita yang lain.

Lalu muncul pertanyaan yang kadang menggelitik nurani...
"Mengapa harus peduli pada Palestina? Bukankah masalah Indonesia saja sudah sangat banyak?" Terrlalu banyak alasan untuk itu :
1. Masalah Palestina bukan hanya masalah bangsa Arab saja, namun permasalahan bersama ummat Islam, karena kita diikat oleh satu ikatan yang sama, IKATAN AQIDAH.
2. Palestina adalah bumi tempat dilahirkannya Nabi-Nabi pilihan.
3. Palestina adalah kota ketiga (setelah Mekkah dan Madinah) yang diberkahi dan dimuliakan Allah SWT.
4. Yerussalem yang ada di Palestina adalah kota suci tiga agama (Yahudi, Kristen dan Islam) maka semua penganut agama ini wajib untuk membebaskannya dari cengkraman Zionisme Internasional yang mengatasnamakan agama yahudi.
5. Setiap muslim menyandang kewajiban berjihad di pundaknya. Dan Palestina adalah arena Jihad Fii SabiliLlah.
6. Bagi mereka yang selalu menanyakan hal di atas, kalau memang permasalahan negeri ini sudah banyak dan kita menganggap tidak perlu mengurusi Palestina (dan tanah Islam lainnya)... APAKAH YANG TELAH KALIAN LAKUKAN UNTUK PERBAIKAN NEGERI INI? jangan sampai pertanyaan di atas hanya pelarian untuk ketidak mampuan kita berbuat apa-apa, dan hanya bisa pasrah teronggok sendirian bersama sampah sejarah lainnya...

Wassalam,
Muhammad Ilham