Monday, October 02, 2006

Kontemplasi Hitam-Putih (edisi resah)

Senandung adzan indah beralunan. Namun telingamu terhijab. Ketundukanmu tak lebih dari gerakan semu, tanpa nilai keagungan. Bergerak kaku bagai 'zombie' mayat hidup yang dikendalikan hipnotisme halusinasi iblis. Lidahmu fasih melagukan Kalam Ilahi, merdu dan mempesona banyak pribadi. Namun hatimu kering kerontang, meradang, gersang hingga nilai kebenaran yang kau bacakan meresap habis di lembah kemunafikanmu, tak tersisa walau setetes. Laksana gurun pasir yang menyedot habis badai hujan. Tak tersisa, walau sekedar membentuk genangan kecil tanpa riak.

Ruhmu keropos tanpa pilar kekokohan. Indramu hanyut, terlena bersama gelombang keduniawian yang memanjakan logika dan menumbuhsuburkan nafsu maksiat.

Maka sholatmu adalah khayalan! Terbang mengapung antara bumi realitas dan langit penuh mimpi. Bercengkrama mesra dengan perawan liar yang jahil akan makna halal-haram, mahram-non mahram. Sambil mengacung Al-Qur'an di kananmu, tangan kirimu merangkul manis pinggang ramping si cantik. Bibirmu masih berseru kebenaran, namun detik berikutnya, kau kecupkan di pipi si dia yang kau sebut bidadari.

Kecintaanmu terkapar, tergeletak tak berdaya di bawah koridor nafsu hewani. Manusia Agung, Sang Rasul Junjungan yang mencintaimu teramat kasih, sampai menangis memohon di hadapan Rabbul 'Izzati supaya engkau dimasukkan ke dalam Syurga-Nya kau acuhkan! Sabda mulia penuntun keselamatan kau campakkan ke tong sampah kehidupan. Mencocok-cocokkannya,dan merubah sesuai keinginan pikiranmu yang beku cahaya. Hingga lidahmu kelu tatkala namanya kau dengar disebut, tak mampu mengirim shalawat dan salam. tapi jarimu dengan lincah menekan tuts-tuts HP atau lidahmu menari indah mengungkapkan kalimat 'kasih sayang' pada sang gadis idola yang kau puja.

MASIHKAH ENGKAU BERBANGGA DENGAN STATUS KADER TARBIYAH!

Sayap-sayap kematian setia menaungimu. Seperti buruan yang telah terbidik tepat oleh ketajaman ujung anak panah yang tinggal menghitung detik untuk dilepaskan. Tersisa ketakutan tak mendasar akan ajal kematian. Kegelapan alam kubur...Munkar Nakir Sang Eksekutor...Padang Mahsyar pengumpulan...Hisab...Mizan...titian Shiratal mustaqim yang membentang antara syurga dan neraka...
Iman dan keagunganmu MATI TANPA KESYAHIDAN

DIMANAKAH IZZAHMU!
----------------------------------------------------------------
1. renungan diri akan kondisi kebanyakan sahabatku
2. hadiah bagi jiwaku yang Insya4JJI besok genap berusia 25 tahun (jgn sampe terjerumus ya,hehehe)


-kantor hijau, selepas sholat isya-