Friday, December 15, 2006

Pagi. Selamat Datang Keajaiban

Alam menyimpan banyak pelajaran, yang hadir menyapa hati, menyadarkan diri bagi mereka yang masih berjalan dalam petunjuk cahaya nurani. Menggugah akal akan eksistensi Sang Maha Segalanya. Menghampar indah membentang dalam jalinan keharmonisan dan keserasian yang mengagumkan. Untuk secara refleks menggerakkan indera pengecap bertasbih, Maha Suci Allah Penggenggam Alam Semesta. Suatu bentuk ketundukan jujur yang alami untuk ukuran makhluk yang mendapat tempat terhormat di jajaran semua ciptaan-Nya.

Dengarlah, dengar kicauan burung menyambut pagi. Saat sang surya mulai menampakkan pijarannya. Melesatkan larik-larik sinar di sela dedaunan pohon. Menjelma kokoh ribuan panah kuning keemasan. Bercahaya, meneduhkan beranda jiwa. Memberi gradasi unik, seni tingkat tinggi pada ruang hati yang kerap tertutup kabut ego dan kemarahan.

Melangkahlah keluar. Akan kau dapati kumpulan tetesan air yang mewujud dalam butiran embun. Menggantung indah di ujung dedaunan, memantulkan kilauan mentari. Melukiskan bayangannya dalam kristal bening bersih. Pantulan kesucian yang belum terjamah. Mendekat, dan sentuhlah, rasakan aliran kesejukan menerobos dingin di pori-pori, yang telah hampir mati rasa akibat seringnya bersentuhan dengan hal-hal yang dilarang-Nya. Dalami, alirannya akan melahirkan kekuatan maha dahsyat yang akan menggerakkan otot mencapai level puncak kekuatan kesegaran.

Ikutilah kebeningan pantulannya. Pindahkan ke hatimu yang keras membatu, termakan rutinitas dunia yang menjemukan, menjauhkan pijakan iman dari sanubarimu. Maka engkau akan menjadi manusia utuh kembali dengan kelembutan hati, mengembalikan segala kehormatan yang telah kau sandang sejak awal penciptaan.

Bentangkan kedua tanganmu, rasakan belaian lembut sang angin. Biarkan ia menelusuri semua jasad kasarmu. Ketenangan sentuhannya akan meresap dalam endapan batinmu, mencairkan dosa yang telah berkarat, menghapus buram maksiat yang menghalangi cahaya mulia memancar dari kedua mata dan wajahmu.

Berhentilah sejenak. Di sini. Di pagi hari. Hirup unsur kehidupannya, biarkan menelisik jauh menembus semua ruang dalam paru-parumu. Perlahan, katupkan kedua mata. Resapi dengan nurani semua keagungan yang dihadirkannya. Niscaya, perasaan akan mengirim pesan kepadamu “Dalam pagi, terdapat banyak keajaiban

Maka Nikmat Tuhanmu Yang Manakah Yang Kamu Dustakan?