Wednesday, May 09, 2007

jangan kau bunuh hatimu

Siapakah yang bisa berdamai dengan perasaan? Kita hanyalah makhluk lemah yang dititipi amanah memakmurkan bumi di bawah aturan-Nya. Namun di balik kelemahan itu, ada satu anasir hidup, yang menjadikan kita manusia menjadi sebaik-baik makhluk. Anasir itu bernama hati, yang membuat kita bisa mengekspresikan beragam perasaan.

Dengan hati, kita bisa menangis ketika bersedih. Tertawa kala gembira, marah saat terganggu, dan berbagai bentukan ungkapan lainnya. Semuanya dari hati, yang menggerakkan perasaan untuk mengakumulasikan semua.

Hati, yang membuat seorang ibu rela tidak tidur untuk menjaga buah hatinya. Tanpa peduli kelelahan menggelayut berat di pelupuk mata. Ia pula yang memberikan semangat kepada tiap ayah untuk memeras keringat memenuhi semua kebutuhan keluarganya tanpa menghiraukan beban letih di kedua pundaknya. Begitu dalam makna cinta dan keajaiban yang terkandung dalam hati.

Dengan hati, warna indah dunia terlukis dalam makna cinta, kasih sayang dan perhatian. Dengan hati pula, kebencian, dendam dan angkara murka menghitamkan sejarah jernih kemanusiaan. Meskipun untuk yang terakhir ini, merupakan indikator sakitnya atau bahkan kematian sebuah hati. Begitu misterius cara kerjanya.

Maka jangan pernah membunuh hatimu. Sebab, keberadaannyalah yang membuat nilai kemanusiaan kita berada di puncak keagungan. Sucikan, bersihkan dari semua noda yang dapat mengotori kemurnian niat dan kebeningan pancarannya.

Jika engkau tidak lagi memiliki perasaan untuk semua hal yang terjadi di depan matamu, lihatlah hatimu. Dan jika ia telah terlanjur membatu, mintalah pada Allah agar melembutkannya’.

Labels: